kita masyarakat Riau, mungkin hanya sebagian kecil yang mengetahui langsung sejarah-sejarah
penting di daerah kita ini. Tak banyak dari masyarakat yang betul-betul
mengetahui seluk-beluk sejarah besar di Riau seperti peninggalan sejarah yang
paling penting yaitu dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Sebagai seorang
masyarakat Riau, kita banyak yang mengetahui bahwa di Riau ada sebuah istana
yang sering disebut Istana Siak. Namun, bisa diperkirakan hanya sebagian dari
kita yang pernah berkunjung ke Istana Siak yang memiliki keanekaragaman sejarah
itu.
Bangunan bersejarah ini, mempunyai arsitektur bernuansa Melayu, Eropa dan
Arab. Karena arsitekturnya itulah, Istana ini dijuluki sebagai ‘Istana Matahari Timur’. Kompleks istana
ini sendiri, memiliki luas 32.000 m2. Sedangkan Istana Siak memiliki
luas 1.000 m2. Istana Siak mempunyai dinding yang berhiaskan batu keramik
yang didatangkan langsung dari Prancis. Puncak bangunan istana, dihiasi 6 buah
patung burung elang yang melambangkan keberanian. Dan terdapat pula 8 buah
meriam yang terletak di halaman istana. Meriam ini dahulunya digunakan untuk
senjata pertahanan. Di sebelah istana terdapat sebuah kapal yang pernah dipakai
sebagai kapal dinas kerajaan. Kapal Kato namanya. Kapal ini memunyai panjang 12
m dan berbobot 15 ton. Sedangkan, bahan bakar yang digunakan untuk kapal ini masih
menggunakan batu bara. Dibagian belakang istana terdapat sebuah bangunan kecil
yang dahulunya dipakai bagi tahanan, yaitu, bangunan penjara sementara.
Kerajaan
Siak, sebuah tempat objek wisata sejarah yang memiliki beragam kebudayaan pada
dahulunya. Kesultanan dari Siak inilah yang mempunyai pengaruh teramat besar
bagi kebudayaan dan adat istiadat di daerah Riau terutama Kebudayaan Melayu.
Kebudayaan Melayu Riau ini bersifat turun-temurun dan jenisnya pun beragam. Ada
yang bersifat seni, sastra, lisan ataupun keagamaan.
Kebesaran
kerajaan ini sampai sekarang masih tertanam di tengah masyarakat tanah Melayu
Riau ini. Hal ini terbukti dengan berbagai warisan nilai-nilai pendidikan
sosial budaya yang masih terus tumbuh dan berkembang di tanah Melayu Riau
khususnya. Nilai-nilai yang masih diwarisi itu, antara lain:
Pertama, Nilai Agama
Kerajaan
Siak merupakan Kerajaan Islam terbesar di daerah Riau. Arti nama Siak sendiri
masih berbau keagamaan Islam. Minangkabau,
daerah yang tidak pernah luput kaitannya dengan Kerajaan Siak, nama Siak
sendiri dalam Minangkabau yang berarti orang-orang yang ahli dan patuh dalam
agama Islam. Dalam pepatah Minangkabau yang terkenal ‘Adat Menurun Syara’ Mendaki’ yang memiliki makna, masuknya agama
Islam di Minangkabau pedalaman berasal dari Siak. Dan dari Semenanjung Malaya,
kata ‘Siak’ dipakai sebagai nama jabatan yang masih berkaitan erat dengan
urusan agama Islam.
Kerajaan
Siak merupakan sebuah kerajaan Melayu. Melayu merupakan suku yang bisa
terbilang mayortasnya rata – rata beragama Islam. Provinsi Riau daerahnya banyak didominasi dan dipadati oleh pemukiman
orang-orang yang berasal dari Suku Melayu yang beragama Islam. Hal itu
dibuktikan dengan 89,66 % dari jumlah penduduk Riau beragama islam dan juga
masjid serta musala yang menurut data tahun 1989 telah berjumlah 7.127 buah. Hal
itu membuktikan, saat ini Agama Islam masyarakat Melayu Riau saat ini merupakan
warisan yang terus berkembang sampai saat ini.
Kedua, Budaya
Satu lagi kebudayaan yang amat sangat penting bagi
masyarakat ialah kebudayaan bahasa. Kita masyarakat Riau, memiliki bahasa
daerah yaitu Bahasa Melayu. Bahasa ini juga telah dimasukkan sebagai pelajaran
muatan lokal yang sangat peting di sekolah – sekolah yang berada di Riau. Mata
Pelajaran tersebut adalah Arab Melayu.
Bukan hanya pelajaran, tulisan arab melayu kerap kita temui di sejumlah nama
jalan dan gedung – gedung daerah. Menurut beberapa sumber, sebenarnya, bahasa
Melayu merupakan awal mula terbentuknya bahasa Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan dengan kemiripan kata-kata antara bahsa Melayu dan Indonesia.
Awal mula pendidikan di Riau dapat kita lihat pada sosok tokoh
raja yang berasal dari Kerajaan Siak, Sultan Syarif Kasim II. Beliau merupakan
figur tokoh yang sangat elok. Di masa pemerintahannya, beliau mendirikan
sekolah-sekolah seperti :
1 H.I.S pada tanggal 15 September 1915 untuk seluruh
penduduk Kesultanan Siak
2 Tahun 1917, beliau membangun sekolah agama islam
3 Madrasah Taufiqiah Al-Hasyimah
Madrasah Annisa’ (khusus wanita)
5 Mendirikan sekolah latihan untuk wanita
6 Mendirikan asrama pelajar
Sekolah-sekolah yang didirikan Sultan Syarif Kasim II
itulah yang menjadi awal dari warisan pendidikan-pendidikan masyarakat Riau
sekarang.
Dari uraian-uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa
kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kerajaan di Riau yang telah
menanamkan nilai-nilai agama, pendidikan, sosia budaya di tengah masyarakat.
Peninggalan warisan kerajaan besar tersebut hingga saat ini masih terus tumbuh
dan berkembang di tengan kemajuan zaman sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar